Sabtu, 27 November 2010

JANGAN BERHENTI MENABUR

Pengkotbah 11 : 6
“Taburkanlah benihmu pagi – pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada petang hari, karena engkau tidak mengetahui apakah ini atau itu yang akan berhasil, atau kedua – duanya sama baik.”

Sejak awal penciptaan langit bumi dan segala isinya Tuhan Yesus telah menciptakan sebuah hukum yaitu hukum tabur tuai. Semua tanaman atau tumbuh – tumbuhan yang ada di bumi ini akan menghasilkan buah melalui proses yang disebut tabur tuai.

Bila kita memperhatikan isi di dalam Alkitab, hukum tabur tuai itu memang benar – benar nyata. Di perjanjian lama, jika para raja melakukan perlanggaran dan berbuat dosa di hadapan Tuhan Yesus, seluruh rakyatnya juga harus menuai akibatnya. Menabur berbicara tentang benih dan kesempatan. Pengkotbah mengingatkan kita, selagi ada waktu (kesempatan) jangan pernah berhenti untuk menabur.

Selama kita masih bernafas di dunia ini kita tidak bisa terlepas dari menabur dan menuai. Ingat! Ketika kita menabur kita tidak dapat sekaligus menuai sebab dibutuhkan ketekunan untuk menanti sampai pada masa penuaian. Jikalau kita menabur hal – hal rohani atau jasmani, pada waktu tertentu kita akan menuai hal – hal yang sama, bahkan untuk hal yang rohani tuaian itu akan berlangsung terus sampai kita masuk pada Kerajaan Allah.

BILA KITA MENABUR HAL YANG BAIK, KITA AKAN MENUAI JUGA HAL YANG BAIK. BILA KITA MENABUR HAL YANG JAHAT, KITA AKAN MENUAI JUGA HAL YANG JAHAT.
Selengkapnya...

MELAYANI DENGAN RENDAH HATI

Matius 20 : 28
“sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa – Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.”

Kita patut bersyukur bila dipercaya untuk terlibat dalam pelayanan pekerjaan Tuhan Yesus karena ini adalah kesempatan bagi kita bekerja di ladang – Nya dan melayani Raja di atas segala raja.

Untuk menjadi pelayan – pelayan Tuhan Yesus tidaklah mudah, ada harga yang harus dibayar. Banyak diantara kita menyandang sebagai hamba Tuhan berharap mendapatkan perlakuan istimewa bila terlibat dalam pelayanan. Namun Tuhan Yesus telah member teladan bagi kita. Saat berada di bumi apa yang diperoleh – Nya jauh dari apa yang disebut dengan kenyamanan dan kemewahan, justru Dia mendapatkan perlakuan yang tidak adil, tetapi Dia tetap melayani dengan kerendahan hati. Kerendahan hati diperlukan untuk melayani Tuhan. Sama seperti di dalam pergaulan kita dengan orang – orang dunia diperlukan kerendahan hati. Di dalam pergaulan kita, dengan kerendahan hati yang kita miliki, kita dapat menjadi berkat untuk semua orang. Melayani dengan kerendahan hati diperlukan penyertaan Roh Kudus.

Kita harus ingat bahwa tanpa penyertaan Roh Kudus kita tidak dapat melakukan apa – apa. Semua keberhasilan yang kita raih dalam pelayanan adalah semata – mata Tuhan Yesus yang berkarya melalui kita. Jangan sampai kita terlena oleh karena ketenaran dan pujian manusia. Hanya Yesus yang layak ditinggikan dan dimuliakan, bukan diri kita sendiri.

BERHATI – HATILAH SUPAYA KETIKA TUHAN YESUS DATANG PELAYANAN YANG KITA LAKUKAN TIDAK SIA – SIA.
Selengkapnya...