Sabtu, 20 Februari 2010

SAAT BERDOA

Mazmur 29:2
“Berilah kepada Tuhan kemulian-Nya, sujudlah kepada Tuhan dengan berhiaskan kekudusan!”

Ketika kita membangun persekutuan dengan Tuhan Yesus melalui saat teduh, kita sedang menggunakan hak kita untuk berdoa dan mengabdi kepada Tuhan Yesus, di mana biasanya kita lebih sering menghabiskan waktu atau terlalu sibuk dengan urusan duniawi. Kita terlalu fokus pada kepentingan diri sendiri tanpa menghiraukan keberadaan Tuhan Yesus di dalam hidup kita. Itulah senjata iblis untuk melemahkan kita dan membujuk kita. Tuhan Yesus berpuasa empat puluh hari empat puluh malam dan ia mulai merasa lapar. Saat itulah iblis melancarkan jurusnya untuk mencobai Tuhan Yesus dengan menawarkan berbagai hal yang menjadi kebutuhan manusiawinya, Tuhan Yesus berkata,”Enyalah iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu dan hanya kepada dia engkau berbakti!” (Matius 4:10)

Janganlah kemewahan dan iming – iming dunia membutakan mata rohani kita sehingga kita tidak lagi memikirkan perkara – perkara kekal. Sesibuk apa pun dan seberat apa pun beban hidup kita, kita harus tetap tekun berdoa dan berbakti kepada Tuhan Yesus, karena hanya Tuhan Yesus lah yang layak mendapatkan doa dan bakti kita. Kita dapat melakukan juga dengan berdoa dan bersaat teduh kepada Tuhan Yesus. Berdoa dan bersaat teduh adalah waktu untuk membuat komitmen dengan Tuhan Yesus. Saat kita berdoa berarti kita sedang meminta kepada Tuhan Yesus untuk menunjukkan kehendak-Nya bagi kita hari itu. Saat berdoa berarti kita sedang meminta kepada Tuhan Yesus untuk membimbing kita sehingga kita dapat membedakan mana yang perlu dan yang tidak perlu. Pada saat berdoa pulalah kita menemukan rahasia kekuatan dan sukacita sejati.

BERJALAN BERSAMA TUHAN YESUS BERARTI INTIM DENGAN DIA DI DALAM JAM – JAM DOA!
Selengkapnya...

Jumat, 19 Februari 2010

BANGUNLAH!

Efesus 5:14
“itulah sebabnya dikatakan:”Bangunlah, hai kamu yang tidur dan bangkitlah dari antara orang mati dan Kristus akan bercahaya atas kamu.” ”

Kita harus sadar bahwa setiap orang memiliki bidang – bidang kelemahan dalam hidupnya yang harus dijaga dengan Firman Tuhan dan ditundukkannya kepada Roh Kudus. Bukan berarti kita fokus pada kelemahan kita, tetapi kita harus menyadarinya agar dapat memusatkan pandangan kita kepada Tuhan Yesus dan kuasa kemenangan-Nya. Kita harus bangkit dan berjuang untuk memisahkan diri dari berbagai jenis perbuatan gelap atau gaya hidup yang penuh dengan dosa. Orang – orang Kristen yang hidupnya masih dengan dosa berarti sedang dalam keadaan tertidur dan mati.

Peristiwa – peristiwa yang terjadi di dunia saat ini menunjukkan bahwa iblis terus ingin menyesatkan dan membinasakan umat Tuhan Yesus dengan berbagai cara. Dibuatnya manusia lengah dan tertidur dalam buaian kenikmatan dunia yang menuju kepada kebinasaan. Mungkin sudah banyak umat Tuhan Yesus yang meninggalkan perbuatan dosa secara lahiriah, tetapi tanpa disadari menjadi sasaran iblis secara halus. Mereka saling menjatuhkan, saling membenci dan mendiskreditkan umat – umat Tuhan Yesus atau golongan Gereja yang berbeda sehingga terjadi perpecahan dan permusuhan di dalam tubuh Kristus sendiri. Tidak ada jalan lain selain kita harus merendahkan diri di hadapan Tuhan Yesus dan segera memohon pengampunan!

BERBUATLAH BAIK, DAN TEGUHKANLAH IMAN KITA KEPADA TUHAN YESUS DAN PERCAYALAH BAHWA IBLIS SELALU MENJATUHKAN KITA SAAT KITA LENGAH!!!
Selengkapnya...

Kamis, 18 Februari 2010

TINGGALKAN MASA LALU

Kisah Para Rasul 14:19-21
“Tetapi datanglah orang – orang Yahudi dari Antiokhia dan Ikonium dan mereka membujuk orang banyak itu memihak mereka. Lalu mereka melempari Paulus dengan batu dan menyeretnya ke luar kota, karena mereka menyangka, bahwa ia telah mati. Akan tetapi ketika murid – murid itu berdiri mengelilingi dia, bangkitlah ia lalu masuk ke dalam kota. Keesokan harinya berangkatlah ia bersama – sama dengan Barnabas ke Derbe. Paulus dan Barnabas memberitakan injil di kota itu dan memperoleh banyak murid. Lalu kembalilah mereka ke Listra, Ikonium dan Antiokhia.”

Sebelum Paulus ikut Tuhan Yesus, ia mempunyai nama Saulus dan ia mempunyai kegitan yang tidak disenangi Tuhan Yesus, membunuh orang – orang Kristen dan ia mendapatkan upah atas pekerjaannya itu. Setelah bertobat, Saulus memberitakan injil dan setelah mempunyai pekerjaan sebagai pemberita injil ia mempunyai nama Paulus. Paulus selama memberitakan injil ia mendapatkan cobaan, ancaman dari orang – orang Yahudi, tetapi Paulus tidak pernah putus asa untuk memberitakan injil.

Sering kali kita seperti Saulus, melakukan perbuatan – perbuatan yang tidak berkenan di dalam Tuhan Yesus, kita tidak sering menjadi pelaku – pelaku Firman Tuhan. Sering kali juga kita masih mengingat masalah – masalah yang sudah berlalu, tidak bias berdamai dengan masa lalu kita. Pada masa lalu kita, misalnya kita pernah ditolak beberapa kali, atau diputusin pacar. Sering kali masa lalu kita dibawa sampai sekarang ini yang membuat hidup ini menjadi tidak ada artinya lagi.

Salah satu cara untuk mengubah hidup kita menjadi lebih bermakna lagi adalah dengan kita melupakan masalah yang sudah berlalu dengan cara berdamai dengan masalah kita, menjadi pelaku Firman Tuhan, mengubah pola pandang kita terhadap masa lalu dan masa depan. Berdamai dengan masa lalu akan menjadi langkah yang baik untuk mencapai masa depan. Dalam Filipi 3:13 mengatakan “AKU MELUPAKAN APA YANG TELAH DI BELAKANGKU DAN MENGARAHKAN DIRI KEPADA APA YANG DIHADAPANKU”

LUPAKAN APA YANG ADA DI BELAKANGKU DAN MENGARAHKAN DIRI KEPADA APA YANG ADA DI HADAPAN KITA!
Selengkapnya...

Rabu, 17 Februari 2010

KUAT DI TENGAH ANIAYA

Kisah Para Rasul 16:10
“Setelah Paulus melihat penglihatan itu, segeralah kami mencari kesempatan untuk berangkat ke Makedonia, karena dari penglihatan itu kami menarik kesimpulan, bahwa Allah telah memanggil kami untuk memberitakan Injil kepada orang – orang di sana.”

Dalam perjalanannya sebagai utusan Tuhan Yesus, Paulus mendapat suatu penglihatan dan dalam penglihatan itu ia melihat ada seorang Makedonia yang berseru kepadanya, ”Menyebranglah ke mari dan tolonglah!” Percaya bahwa penglihatan itu merupakan suatu panggilan atau amanat Tuhan Yesus untuk memberitakan Injil di daerah tersebut, maka Paulus dan Silas memutuskan berangkat menuju ke daerah perjanjian itu. Karena memberitakan Injil, Paulus dan Silas mendapatkan perlakuan yang sangat tidak manusiawi, namun mereka sama sekali tidak mengeluh, menggurutu, putus asa, apalagi menyalahkan Tuhan Yesus dengan menanyakan inikah imbalan bagi orang – orang yang taat pada panggilan Ilahi. Mereka percaya bahwa ada rencana Tuhan Yesus yang indah di balik semua penderitaan ini.

Jika saat ini harus mengalami penderitaan karena kesetiaan kita melayani Tuhan Yesus, tetaplah kuat dan jangan pernah mengeluh karena ada upah yang Tuhan Yesus sediakan bagi kita! Namun banyak juga orang Kristen ogah – ogahan melayani Tuhan Yesus padahal sarana dan prasarana telah tersedia. Cuaca buruk saja membuat kita enggan datang beribadah, bagaimana kalau kita dihadapkan dengan penderitaan dan aniaya?! Setiap kita mendapatkan penderitaan dan cobaan, janganlah kita enggan beribadah kepada Tuhan Yesus, berdoa kepada Tuhan Yesus, dan andalkan Tuhan Yesus.

ANDALKANLAH TUHAN SAAT KITA MENGHADAPI SESUATU, TANTANGAN HIDUP!!!
Selengkapnya...

Selasa, 16 Februari 2010

SENANTIASA MEMUJI TUHAN

Mazmur 119:164
“Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil.”

Saat menghadapi masalah atau beban yang berat hati kita biasanya menjadi sangat keruh dan tidak berdaya, belum berperang kita merasa sudah kalah lebih dulu. Hati yang terasa gelap akhirnya berdampak terhadap sikap dan tindakan, kita menjadi enggan berdoa, apalagi memuji – muji Tuhan Yesus. Dalam keadaan demikian mari kita memaksa hati dan jiwa kita untuk bangkit menghadap tahtaNya, seperti kata Daud kepada dirinya sendiri,”Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan mengapa engkau gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku bersyukur lagi kepada –Nya, penolongku dan Allahku!” Daud memaksa hati dan jiwanya untuk bangkit dan berharap penuh kepada Tuhan Yesus, bahkan Daud memuji – muji Tuhan Yesus tujuh kali dalam sehari.

Bagaimana dengan kita? Berapa kali memuji – muji Tuhan Yesus sehari? Seringkali kita mengabaikan pentingnya puji – pujian kepada Tuhan Yesus. Nyanyian pujian yang kita angkat dengan kesungguhan hati akan menggugah berkat Tuhan Yesus turun atas kita. Ada rahasia besar yang menimbulkan kekuatan dalam puji – pujian, yang dialami oleh Daud ketika ia berada dalam kekuatan dan kesusahan.”Hatiku siap, ya Allah, hatiku siap, aku mau bernyanyi, aku mau bermazmur. Bangunlah, hai jiwaku, bangunlah, hai gambus dan kecapi, aku mau membangunkan fajar!”

MENAIKAN PUJIAN BAGI TUHAN YESUS TIDAK SEKEDAR KELUAR DARI MULUT SAJA, TETAPI HARUS DARI DASAR HATI!!!
Selengkapnya...

Sabtu, 13 Februari 2010

KEHIDUPAN MEMBUTUHKAN PROSES

Markus 8:22 – 26
“ Kemudian tibalah Yesus dan murid – murid-Nya di Betsaida. Di situ orang membawa kepada Yesus seorang buta dan mereka memohon kepada – Nya, supaya Ia menjamah dia. Yesus memegang tangan orang buta itu dan membawa dia keluar dari kampong. Lalu Ia meludahi mata orang itu dan meletakkan tangan-Nya atasnya, dan bertanya:”Sudahkah kau lihat sesuatu?” Orang itu memandang ke depan, lalu berkata:”Aku melihat orang, sebab melihat mereka berjalan – berjalan , tetapi tampaknya seperti pohon – pohon.” Yesus meletakkan lagi tangan-Nya pada mata orang itu, maka orang itu sungguh – sungguh melihat dan telah sembuh, sehingga ia dapat melihat segala suatu dengan jelas. Sesudah itu Yesus menyuruh dia pulang ke rumahnya dan berkata:”Jangan masuk ke kampung!”

Dalam menjalani kehidupan kita harus menjalani proses, memerlukan tahap – tahap untuk menghadapi kehidupan. Setiap manusia pasti mempunyai pengalaman yang baik dan yang buruk, kita dapat mengambil pelajaran dari pengalaman – pengalaman yang buruk. Dalam kehidupan kita, kita mengalami dunia pendidikan juga mengalami proses. Kita masuk dunia Taman Kanak – Kanak, memasuki SD, SMP, SMA, dan seterusnya sampai ke jenjang yang lebih tinggi, Itu juga butuh proses.

Dalam Markus 8:22 – 26,Firman Tuhan menceritakan orang buta yang disembuhkan Tuhan Yesus. Di dalam Firman Tuhan diceritakan, Tuhan Yesus juga butuh proses. Kita sebagai manusia sering melakukan perbuatan – perbuatan yang bertentangan dengan yang diinginkan Tuhan Yesus, yaitu perbuatan daging. Kita meminta ampunan kepada Tuhan Yesus juga membutuhkan proses, dan proses yang dialami setiap orang pasti berbeda. Yang terpenting kita fokuskan hidup kita terhadap Tuhan Yesus.

SETIAP MANUSIA MEMPUNYAI KEHIDUPAN YANG BERBEDA - BEDA...
Selengkapnya...

Jumat, 12 Februari 2010

TUHAN MENYEMBUHKAN

Markus 1:42
“Seketika itu juga lenyaplah penyakit kusta orang itu, dan ia menjadi tahir.”

Di zaman perjanjian lama, penyakit kusta adalah penyakit yang paling mengerikan. Orang yang sakit kusta tidak hanya menderita oleh karena penyakitnya, tetapi juga harus menerima perlakuan yang buruk dari orang – orang sekitarnya yaitu dikucilkan atau diisolasi dari masyarakat. Peraturan Tuhan Yesus pada masa dulu pun keras bagi orang kusta. Penyakit ini pertama kali disebut dalam Alkitab ketika Musa mengalami kusta saat Allah menunjukkan kuasa – Nya.

Dalam perjanjian baru juga ada orang – orang yang sakit kusta, mereka disembuhkan oleh Tuhan Yesus. Mungkin saat ini penyakit kusta bukan lagi menjadi penyakit yang mengerikan, malahan sekarang banyak jenis penyakit yang jauh lebih ganas bermunculan, seperti AIDS, flu burung dan sebagainya. Perlu kita ingat bahwa Tuhan Yesus adalah dokter di atas segala dokter, Dia sanggup menyembuhkan dan memuliakan orang – orang yang sakit, baik itu sakit jasmani ataupun Rohani.

Secara manusia, mungkin sakit yang kita alami tidak bisa disembuhkan , bahkan dokter telah angkat tangan. Jangan menjadi lemah dan putus asa! Datanglah kepada Tuhan Yesus, karena Tuhan Yesus adalah JEHOVA RAPHA. Tidak ada penyakit yang tidak dapat disembuhkan oleh Tuhan Yesus. Selalu ada kesembuhan di dalam Yesus.

BERHARAPLAH PADA TUHAN YESUS DALAM KEADAAN APAPUN!!!
Selengkapnya...

Kamis, 11 Februari 2010

MELAKUKAN FIRMAN

Yakobus 1:22
“Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri.”

Tujuan hidup kita sebagai orang Kristen adalah menjadi serupa dengan Tuhan Yesus Kristus. Untuk dapat mencapai visi Allah itu ada hal yang harus kita kerjakan yaitu tinggal di dalam Firman Tuhan. Ketika seseorang tinggal di dalam Firman Tuhan berarti dia melakukan Firman Tuhan itu dan menjadikannya sebagai gaya hidup sehari – hari. Firman Tuhan menjadi menjadi dahsyat ketika kita melakukannya, di mana pada saat itu Tuhan melepaskan kuasaNya. Pengalaman hidup para tokoh Alkitab menjadi bukti betapa luar biasanya kehidupan orang yang senantiasa tinggal di dalam Firman Tuhan, di mana keberhasilan dan kebahagiaan senantiasa menyertainya.

Untuk tinggal di dalam Firman Tuhan, ada beberapa hal yang harus kita perhatian:

1. MENERIMA FIRMAN. Harus menerima firman yang kita dengar/baca dengan hati yang lembut agar Firman Tuhan itu dapat tertanam di dalam hati kita.
2. MERENUNGKAN FIRMAN. Kita harus membaca, merenungkan Firman Tuhan. Tidak asal membaca, tetapi harus memperhatikannya dengan teliti.
3. MELAKUKAN FIRMAN. Iman kita akan bertumbuh bila kita melakukan Firman Tuhan dalam kehidupan kita sehari – hari, sehingga kehidupan kita menjadi sebuah kesaksian bagi orang lain.

SYARAT MUTLAK UNTUK DIBERKATI TUHAN YESUS ADALAH MENJADI PELAKU FIRMAN TUHAN SETIAP HARI DENGAN SUNGGUH – SUNGGUH!
Selengkapnya...